Tuesday, May 4, 2010

Review IRON MAN 2




SPOILER ALERT! Buat yang belom nonton filmnya, mending jangan baca dulu, takutnya tar jadi ga seru lagi nontonnya hehehe.. Gw juga ga akan bahas sinopsis lagi, so review ini emang ditujukan buat orang2 yang udah nonton film ini.
Seperti film2 box office lain, iron man juga membuat orang2 rela mengantri berjam2 demi mendapat kesempatan untuk menyaksikan film ini di minggu pertama rilisnya, apalagi film ini rilis lebih cepat satu minggu dibanding di negara asalnya. Dan gw juga termasuk yang paling penasaran terhadap kemunculan kedua pahlawan berbaju besi ini. Jujur, sebelum nonton film pertamanya, gw ga terlalu ngikutin ceritanya iron man, gw cuma tau kalo dia punya alter ego Tony Stark, dan tony punya masalah dengan ketergantungan alkohol. Tapi sejak nonton film pertamanya, gw jadi jatuh cinta dengan karakter ini, apalagi yang maenin Robert Downey Jr, sebuah casting yang bener2 PAS.
Tapi setelah nonton seri keduanya hari senen kmrn, gw cukup kecewa dengan hasilnya. Okelah gw tetep puas dengan kemunculan kedua karakter Tony Stark, dengan segala gaya hidupnya, tapi ya cuma itu aja, sisanya serba nanggung. Entah kenapa, gw ngerasa ni film butuh scriptwriter yang lebih bagus. Kalo di film pertama, tujuannya jelas, memperkenalkan sosok seorang iron man beserta asal muasalnya, dan film ini bisa memuaskan penggemar komiknya sekaligus merebut hati orang yang bahkan tidak membaca komiknya, kaya gw ini. Tapi film kedua ini, menurut gw, bener2 hanya ditujukan untuk penggemar komik dan penonton film pertamanya saja. Buat yg ga nonton film pertamanya, gw jamin akan bosen dengan film ini. Intinya Jon Favreau bersama timnya tidak bisa memberikan perkembangan berarti dari segi cerita kepada penonton. Mungkin bagi penggemar komiknya, tetep akan terpuaskan dengan kemunculan beberapa karakter baru yang tidak ada di film pertama, tapi bagi penonton netral, hal ini bisa dibilang masih sangat kurang untuk sekadar dibilang cukup.
Dari segi tema, film ini seperti kue yang tidak dibuat dengan komposisi yang pas. Maksudnya ingin memadukan komedi, drama dan action seperti di film pertamanya, tapi hasilnya agak sedikit kebablasan di sisi komedi, sehingga akhirnya banyak adegan yang menurut gw harusnya bisa dibuang dan diganti oleh adegan lain yang bisa lebih menguatkan karakter tokoh2nya. Karena kebablasan inilah, porsi action jadinya agak berkurang dan penulis naskah sepertinya ingin buru2 menghabiskan cerita di 30 menit terakhir. begitu mudahnya seorang ivan vanko a.k.a whipflash kalah, setelah sebelumnya ia mempertontonkan kekejaman, kepintaran dan kehebatannya.
Dari segi pemain, gw ga akan terlalu bahas pemain lama, karena menurut gw mereka sudah cukup berhasil untuk mengulang perannya seperti di film pertama, tapi inget lho, cuma sekedar mengulang, ga lebih. Nah, gw akan lebih menyoroti para pemain barunya.
Mickey Rourke yang pertama. Sebenarnya dia memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjadi seorang villain. Dari postur tubuh dan wajah sangarnya, serta tatapan matanya, sudah cukup menimbulkan aura kengerian buat gw, tapi sekali lagi sayang, dia tidak punya ruang yang cukup untuk mengembangkan karakternya, sehingga hasilnya, lagi2 tak maksimal. Karakternya nanggung, gesturnya pun sepertinya kurang digarap oleh sang sutradara.
Sam Rockwell cukup bisa membawakan karakter Hammer dengan baik, dia berhasil membuat tokoh yang dia perankan terlihat cukup annoying di mata penonton.
Scarlett Johansson juga berhasil memperindah gambar di film ini dengan baju ketat dan gerakan bela dirinya yang membuat hampir semua lelaki normal berkata,"She's HOT!".
Samuel L. Jackson juga bermain seperti biasanya sebagai Nick Fury, tapi satu hal yang cukup mengganggu gw, adalah pemilihan Don Cheadle untuk menggantikan Terrence Howard. Gw ga tau alesan sebenarnya soal penggantian ini, tapi yang pasti Cheadle gagal untuk menyamai performa pendahulunya itu. Rhodey jadi terlihat terlalu serius dan minim karisma di tangan Cheadle.
Yah, biar gimana, gw tetep ga ngerasa rugi nonton film ini, masih oke lah buat ngeluarin duit untuk beli tiketnya, dan tidak mengurangi kecintaan gw terhadap karakter Tony Holmes atau Sherlock Stark ala Downey Jr ini.
O iya, seperti beberapa film marvel lain yang rilis tahun2 belakangan, film ini juga mempunyai post-credit scene yang memperlihatkan senjata seorang superhero marvel lainnya yang filmnya baru akan dirilis tahun depan. Superhero dengan alter ego Dr. Donald Blake. Tau kan? :p

Score gw buat film ini: 7/10




No comments:

Post a Comment